Teori Hans J. Eysenck

 

Rika Rachamawati (19310410027)

Psikologi Kepribadian II

Dosen pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A

Hai guys. Artikel kali ini aku mau bahas tentang salah satu tokoh psikologi keperibadian yang bernama Hans Eysenck. Sebelum kita lanjut kita kenalan dulu sama Eysenck. Nama lengkap Hans Eysenck adalah Hans Jurgen Eysenck. Beliau lahir pada tanggal 4 Maret 1916 di Berlin Jerman dan meninggal pada tanggal 4 September 1997 di London, Ingris. Beliau anak tungal dari orangtuanya, ayahnya bernama Eduard Anton Eysenck beragama katolik dan ibunya Ruth Eysenck beragama yahudi. Beliau mendapat gelar Ph.D. pada tahun 1940 di Universitas College London.

Menurut Eysenck  ( dalam alwisol, 2009) kepribadian adalah keseluruhan pola tingkahlaku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola tingkahlaku itu berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkahlaku; sektor kognitif (intelligence), sektor konatif (character), sektor afektif (temperament), sektor somatik (constitution). Menurut beliau keperibadian berasal dari keturunan dan berasal dari tingkah laku yang di pelajari dilingkungan. Keperibadian berasal dari keturunan dalam bentuk tipe dan trait.

Hirarki Faktor-Faktor Keperibadian.

Menurut  Eysenck hikari memiliki empat tingkatan , yaitu :

1.      Hirarki tertinggi: Tipe, kumpulan dari trait.

2.      Hirarki kedua: Trait, kumpulan kegiatan, kumpulan respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu.

3.      Hirarki ketiga: Habitual Response, kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik, respons yang berulang-ulang terjadi kalau individu menghadapi kondisi atau situasi yang sejenis.

4.      Hirarki terendah: Spesific Response, tingkah laku yang dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.

Dimensi Kepribadian

Ada tiga dimensi menurut Eysenck yaitu  Ekstraversion (E), Neuroticism (N), dan Psikoticism (P). Eysenck menemukan dan mengolaborasikan E,N,P , tanpa menyatakan dengan terus terang peluang . untuk dimensi yang lain di masa yang akan datang.  Neuroticism dan Psikoticism memang buakn sifat patalogis tetapi setiap individu akan mengalami gangguan. Tiga dimensi merupakan struktur normal kepribadian dan memiliki sifat biporal; Ektraversion - Introversion, Neuroticism - Emosional Stability, dan Psychoticism - Impulse Control.

Tipe Ekstraversion (E), Neuroticism (N), Psikoticism (P) dan trait masing-masing.

Ekstraversion (E)

Neuroticism (N)

Psikoticism (P)

Sosialis

Cemas

Agresif

Lincah

Tertekan

Dingin

Aktif

Berdosa atau selalu merasa bersalah

Egosentrik

Asertif

Harga diri rendah

Tak pribadi

Mencari sensasi

Tegang

Tak  empatik

Periang

Irasional

Impulsif

Bersemangat

Maju

Antisosial

Dominan

Murung

Kreatif

Pemberani

Emosional

keras hati


1.      Ekstraversion (E)

Menurut Jung  (dalam alwisol, 2009) ekstraversi adalah orang yang memandang sesuatu secara objektif dan tidak pribadi, sedangkan profesi adalah orang yang memandang sesuatu secara subjektif dan individualis.  Konsep mengenai ekstraversi dan introversi menurut eysenck memiliki sembilan sifat seperti yang ditunjukkan oleh table diatas dan introvernsi adalah kebalikan dari trait ekstraversi  yaitu tidak sosial, pendiam, pasif, ragu banyak pikiran,  sedih, penurut, pesimis dan penakut. Eysenck  yakin bahwa penyebab umum perbedaan antara ekstraversi dan introversi adalah tingkat keterangsangan korteks (CAL = Cortical Arousal Level), kondisi fisiologis yang sebagian besar bersifat keturunan.

2.      Neuroticism (N)

Neurotisme seperti ekstraversi dan introversi , neurotisme-stabilitas mempunyai komponen hereditas yang kuat. Individu yang neurotiknya tinggi sering mempunyai kecenderungan reaksi emosional berlebihan dan sulit kembali normal sesudah emosinya meningkat.  Mereka  sering mengeluh dengan simtom fisik, seperti kepala, sakit pinggang dan permasalahan psikologis yang kabur seperti khawatir dan cemas.

3.      Psikotisme (P)

Orang yang  psikotisme  tinggi memilki trait  agresif, dingin, egosentrik, tidak pribadi, impulsive, antisosial, tak empatik, kreatif, dan keras hati. Sebaliknya orang yang psikotisme  merendah memiliki trait baik hati, hangat, penuh perhatian,  akrab, tenang,  sangat sosial, empatik, komparatif dan sabar seperti pada ekstraversi dan neurotisisme, psikotisme mempunyai unsur genetik yang sangat besar secara keseluruhan tiga dimensi kepribadian itu 75% bersifat  hereditas dan hanya 25% mempunyai fungsi lingkungan. 

psikotisme dapat digabungkan bersama-sama dengan neurotisisme dan ekstraversi menjadi tiga bentuk dimensi. Tiga garis yang saling berpotongan ditengah-tengah dan saling tegak lurus menggambarkan hubungan antara tiga dimensi tersebut. S etiap individu dapat digambarkan dalam sebuah titik dalam ruang yang di antara tiga garis dimensi tersebut.

 


Subjek

dimensi

CAL

ANS

Symptom

C

Intoroversi-stabilitas

Tinggi

Rendah

Normal introversi

A

Introversi -neurotik

Tinggi

Tinggi

Gangguan psikis tingkat pertama

D

Ekstraversi- stabilitas

Rendah

Rendah

Normal ekstrversi

B

Ekstraversi-Neurotik

Rendah

Tinggi

Gangguan psikis tingkat kedua

 

Referensi :

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Suryabrata, Sumadi. (1993). Psikolgi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumber gambar :

Fajar,Anggy.(2013). Kepribadian Menurut Hans Eysenck. Diakses pada tanggal 20 Desember 2020.   https://12104mafp.blogspot.com/2013/04/kepribadian-menurut-hans-eysenck.html

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sosial Learning dari Martin Seligman dan Walter Mischel

TEORI MEDAN KURT LEWIN

TEORI KEPRIBADIAN GORDON ALLPORT