TEORI B.F. SKINNER


Rika Rachamawati (19310410027)

Psikologi Kepribadian II

Dosen pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A


        Hai teman-teman, ada yang udah kenal dengan Skinner ? pasti udah ada yang kenalkan dengan Skinner ? tokoh yang terkenal karena percobaan tikus dan merpatinya serta tokoh yang terkenal dengan aliran behaviorisme. Sebelum lanjut kita kenalan dulu yuk dengan Skinner. Nama lengkap beliau adalah Burrhus Frederic Skinner. Beliau lahir di Susquehanna, Pennsylvania, 20 Maret 1904 dan meninggal di Massachusetts, 18 Agustus 1990 pada umur 86 tahun. Skinner anak pertama dari pasangan William skinner dan Grace Burrhus Skinner,  Ayahnya adalah seorang pengacara  dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Skinner menempuh pendidikannya di bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College. Kemudian, ia menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas Harvard. Pada tahun 1936, ia mengajar di Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di Universitas Harvard sampai akhir hayatnya serta salah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah Walden II. 

Pengkondisian Operant (Operant Conditioning)

Teori Skinner berdasarkan pada cara kerja yang menentukan (operant conditioning).  Makhluk hidup pasti melakukan sautu proses terhadap lingkungannya, selama melakukan proses makhluk hidup pasti memiliki stimulan-stimulan tertentu yang disebut stimulan menggugah atau membangkitkan. Stimulan ini memiliki dampak meningkatkan proses kerja yang berupa prilaku-prilaku yang muncul karena penggugah. Hal itulah yang dimaksud dengan cara kerja yang menentukan (operant conditioning).  Pada intinya teori yang dikembangkan oleh Skinner tentang cara kerja yang menentukan (operant conditioning) adalah teori yang mengungkap tentang tingkah laku bukan sekedar respon terhadap stimulus, akan tetapi sesautu tindakan yang memang disengaja.

Skinner melakukan percobaan dengan menggunakan tikus dan merpati.  Percobaan terhadap tikus dan merpati  yang dilakukan Skinner disebut kotak Skinner (Skinner box). Percobaan terhadap tikus yang di letakan di kandang atau kotak yang sudah di beri bel didekat pintu. Tikus akan berusaha untuk mendapat kan makanan dengan melompat dan mencakar , tetapi ketika tikus dapat menekan bel hingga akhirnya membuat pengungkit bergerak dan menjatuhkan makanan sebagai hadiah atau reinforcement makanan. Sedangkan percobaan dengan merpati yang dimasukan dalam kotak yang didalam kotak terdapat dinding yang diberi bintik yang salah satunya dapat bercahaya dan setiap merpati mematuk bintik akan keluar makanan dari lubang dibawah bintik. Untuk membuat merpati mematuk cahaya merah, peneliti perlu membentuk tingkah laku itu karena mematuk cahaya bukan bagian dari tingkah laku normal merpati. Oleh karena itu, Skinner mulai dengan memperkuat tingkah laku yang semakin mendekati mematuk cahaya (pertama merpati dilatih makan dari lubang makanan, dan kemudian makanan hanya diberikan ke merpati kalau merpati berdiri di dekat bintik cahaya). Kemudian makanan hanya diberikan kalau merpati menatap ke bintik cahaya dan akhirnya makanan akan segera diberikan kalau merpati mematuk cahayanya. Sejak itu merpati semakin sering mematuk cahaya karena patukan akan mendapat hadiah atau reinforcement makanan.

Dalam pemberian reinforcement ada yang harus di perhatikan, yaitu :

·         Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan)

Setiap kali tingkah laku yang diinginkan muncul maka akan diberi penguat. Pemberian penguat bisa diatur waktunya sesuai jangka waktu dan perbandinganya, tidak harus terus-menerus.

·         Fixed Interval (Interval Tetap)

Pemberian penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit.

·         Variabel Interval (Interval berubah)

Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata penguat yang diberi sama dengan pengaturan tetap.

·         Fixed Ratio (Perbandingan tetap)

Mengatur pemberian penguat sesudah respon yang dikehendaki muncul yang kesekian kalinya.

·         Variabel ratio (Perbandingan berubah)

Memberikan penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata sama dengan fixed ratio.

Asumsi Dasar

Dalam teori Skinner bekerja dengan tiga asumsi dasar , dimana asumsi pertama dan kedua menjadi asumsi psikologi pada umumnya, bahkan asumsi semua pendekatan ilmiah. Tiga asumsi dasar menurut Skinner, yaitu :

1.      Tingkah laku mengikuti hukum tertentu (behavior is lawful)

2.      Tingkah laku dapat diramalkan (behavior can be predicted)

3.      Tingkah laku dapat dikontrol  (behavior can be controlled)

Struktur Keperibadian

Skinner tidak tertarik dengan variable structural dari kepribadian. Skinner lebih tertarik dengan aspek yang berubah-ubah dari keperibadian alih-alih aspek struktur yang tetap. Menurut Skinner unsur kepribadian relative tetap adalah tingkah laku itu sendiri. Ada dua tipe tingkah laku, yaitu :

1.      Perilaku responden (Respondent Behavior)

Respon yang tercipta dari organisme untuk memberi jawaban dari stimulus yang secara spesifik berhubungan dengan respon itu. Respon refleks seperti malu saat dipuji atau takut saat tanya dosen.

2.      Perilaku operan (Operant Behavior)

Respon yang dimunculkan oleh organime tanpa stimulus spesifik yang memaksa secara langsung untuk memberikan respon. Terjadi proses pengikatan antara spesifik baru dengan respon baru. Organisme dihadapkan dengan pilihan respon yang akan dipakai untuk menanggapi suatu stimulus

Kepribadian Yang Tidak Sehat Dan Psikoterapinya.

Dilihat dari dinamika kepribadian skinner yang percaya akan keperibadian bisa di mengerti atau dipahami dengan mempertimbangkan tingkah laku dalam hubungan yang terus-menerus berjalan dalam lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol perilaku dengan melakuakan penguatan (reinforcement), sebuah strategi untuk membuat perilaku tertentu berpeluang terjadi atau tidak.

Konsep dasar yang sederhana yakni semua perilaku bisa dikontrol oleh dampak yang mengikuti perilaku tersebut, dampak yang mengikuti tersedia dilingkungan dapat diatur sesuai tujuan.

 

Referensi :

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Rahmat Hidayat, Dede. Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.

 

Sumber gambar

AinimMahya,Isyna. (2020). Perbedaan Tokoh Skinner dengan Pakar Lain!. diakses 20 Desember 2020. https://www.kompasiana.com/isynaainimmahya/5f96f3b8d541df4dc55e8372/perbedaan-tokoh-skinner-dengan-pakar-lain

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sosial Learning dari Martin Seligman dan Walter Mischel

TEORI MEDAN KURT LEWIN

TEORI KEPRIBADIAN GORDON ALLPORT